Thursday, March 21, 2013

Perilaku Administrasi 3



PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJERIAL
Manajer adalah figur yang sangat menentukan eksistensi dan kelangsungan hidup organisasi. Salah satu peran yang sangat penting dari manajer adalah memecahkan masalah organisasi, dan mengambil keputusan yang berpihak pada kemajuan organisasi. Setiap hari aktifitas manajer adalah berpikir dan membuat keputusan. Produk dari aktifitas tersebut dikenal dengan istilah keputusan manajemen (manajemen decision). Sehingga dapat pula disebutkan bahwa aktifitas utama dari manajemen adalah membuat keputusan. Horrison menyebutkan bahwa  ‘antara manajemen dan pengambilan keputusan adalah sinonim’.
Tugas dalam bentuk pengambilan keputusan tersebut, berbada-beda tingkatannya antara  manajer. Hal tersebut ditentukan oleh besar-kecilnya organisasi, struktur, budaya, dan iklim organisasi. Secara sederhana, ada tiga tipe keputusan yang diambil oleh manajer dalam suatu organisasi. Pembagian ini berdasarkan atas penjabaran atau diferensiasi atas keluasan cakupan dantingkatannya.
1.      Seberapa banyak hal yang tercakup dalam keputusan tersebut. Apakah keputusan itu  bersifat strategis, atau operasional. Keputusan strategis merujuk pada aktifitas yang berkaitan dengan lingkungan yang lebih luas, dan termasuk dalam jumlah atau bagian yang besar. Sementara keputusan operasinal merujuk pada aktifitas rutin dari organisasi.
2.      Seberapa mudah keputusan tersebut dijelaskan. Apakah suatu keputusan bersifat terstruktur atau tidak terstruktur (structure or unstructure). Keputusan terstruktur merujuk pada sifatnya yang jelas, mudah dicerna, tegas dan tidak bermakna ganda. Sementara keputusan tidak terstruktur (unstructure) merujuk pada sifatnya yang sulit dimengerti, membingungkan, dan susah diatasi.
3.      Bagaimana hubungan antara keputusan dengan orang/pihak lain. Apakah suatu keputusan bersifat terikat atau bebas (dependent or independent). Keputusan yang bebas (independent) merujuk pada statusnya yang tidak terkait dengan keputusan lain, masa lalu, dan masa depan. Sementara keputusan terikat (dependent) merujuk pada statusnya yang berhubungan dengan keputusan lainnya di masa lalu, dan masa depan.
Seorang manajer sebagai pembuat keputusan (Decision Maker), dalam membuat keputusan, dipengaruhi  oleh hal-hal sebagai berikut: pengetahuan, persepsi, value, memory, budaya, dan iklim organisasi. Untuk mencapai keputusan yang tepat, maka perlu menggunakan berbagai metode, dan model dalam pembuatan keputusan atau pemecahan masalah. Secara teoretik, keputusan dapat dibentuk dalam tiga model yakni: model deskriptif verbal; model analogi; dan model sebab-akibat (relationship). Dan dalam praktek  pengambilan keputusan atau pemecahan masalah, ada beberapa bentuk model yang sering digunakan, yakni: model program linier (linear programming models); model antri (queuing models); model perbandingan (competitive models); model heuristik  (heuristic models); model simulasi (simulation models); pohon keputusan (decision tree models).
Teknik pembuatan keputusan dan pemecahan masalah.
Sebelumnya, perlu dijelaskan bahwa dalam buku ini, pengambilan keputusan dipandang sebagai suatu bagian dari proses panjang pemecahan masalah. Adapun langkah pemecahan masalah, adalah sebagai berikut: mengamati (observe), menyadari adanya masalah (recognize), menentukan sasaran/tujuan (set objective), memahami masalah (understand problem), menentukan pilihan-pilihan (determine options), mengevaluasi pilihan (evaluate options), menentukan pilihan (choice), implementasi (implement). Langkah-langkah pemecahan masalah tersebut merupakan sebuah siklus yang berulang setelah sampai pada tahap akhir.
Pemikiran perlu dicurahkan lebih serius dalam merumuskan tujuan dan sasaran dari keputusan. Sebuah tujuan harus memenuhi beberapa kriteria, yakni: dirumuskan secara jelas, disetujuai oeh banyak pihak, relevan atau berkaitan dengan masalah, memperhatiakan dimensi waktu, bersifat intrinsik, dan harus serba liput atau bersifat komprensif.
Setelah merumuskan tujuan, maka selanjutnya adalah memahami masalah (understand problem). Pada tahap ini yang perlu dilakukan adalah mengumpulkan dan mensortir berbagai data dan informasi yang relevan dengan permasalahan, menganalisis dan menafsirkan data dan informasi tersebut. Beberapa teknik yang dapat digunakan dalam menganalisis dan menginterpretasi data adalah: diagram pareto (pareto diagram), diagram sebab-akibat (cause-efect diagram), diagram pencar (scatter diagram), analisa mengapa-mengapa (why-why analysis).
Pada tahap menentukan pilihan-pilihan (determine options), manajer akan mengembangkan pilihan seluas-luasnya, dan sebanyak-banyaknya. Pada tahap ini diperlukan kreatifitas untuk mengembangkan alternatif. Pada tahap selanjutnya yakni, mengevaluasi pilihan (evaluate options), faktor yang paling penting diperhatikan adalah feasibility (kelayakan), acceptability (kemungkinan diterima), dan kadar resiko (vulnerability). Selanjutnya, setelah dievaluasi, maka  saatnya untuk menentukan pilihan (choice). Manajer sebagai decision maker memilih satu dari berbagai alternatif yang dikembangkan. Ada beberapa teknik dalam proses menentukan pilihan, yakni: memilih berdasarkan perhitungan (computation), memilih berdasarkan judgement, memilih berdasarkan negosiasi, dan memilih berdasarkan inspiratif yang kreatif. Selanjtnya tahap akhir adalah mengimplementasikan keputusan.
Dari ulasan di atas, maka beberapa hal yang dapat dianalisis pada bagian ini adalah sebagai berikut:
v Relasi antara manajemen dan Pengambilan Keputusan;
v Perkembangan dalam teknik pengambilan keputusan;
1.      Relasi antara Manajemen dan Pengambilan Keputusan.
Antara manajemen dan pengambilan keputusan merupakan dua sisi mata uang yang  tidak dapat dipisahkan. Hal ini karena aktifitas yang utama (all about) dari manajemen adalah mengelolah sumber daya yang ada pada suatu organisasi, baik sumberdaya fisik, maupun sumber daya konseptual. Dalam mengelolah berbagai sumber daya tersebut, maka apa yang dilakukan oleh manajemen adalah menentukan sumber daya apa yang akan digunakan untuk apa, dan berapa volumenya untuk mencapai hasil apa. Semua pertanyaan tersebut bermuara pada aktifitas pengambilan keputusan (decision making). Oleh karena itu, maka manejer sebagai representasi dari manajemen, di kenal sebagai pengambil keputusan (decision maker). Simon menyebut fenomena seperti tersebut di atas dengan ungkapannya bahwa “decision making is the heart of administration”.[1] Artinya bahwa pengambilan keputusan adalah jantungnya organisasi.
Menurut Minzberg, manajer mempunyai tiga peran yakni peran antar pribadi, peran informasional, dan peran pengambil keputusan. Peran pengambil keputusan yang dimiliki oleh manajer terdiri atas, wiraswastawan (enterpreneur); pereda gangguan, pengalokasi sumber daya, dan perunding.[2] Dengan peran tersebut, maka masa depan organisasi sangat diwarnai oeleh peran sang manajer. Banyak orang yang sangat terpengaruh pada keputusan yang dibuat oleh manajer. Oleh karena itu, seorang manajer perlu melengkapi dirinya dengan berbagai keterampilan, yakni ketrampilan teknis, keterampilan manusiawi dan keterampilan konseptual.[3]
Keterampilan teknis adalah kemampuan yang berkaitan dengan penguasaan praktek menggunakan alat-alat, prosedur kerja, pada bidang tertentu. Keterampilan manusiawi adalah kemampuan yang berkaitan dengan kecakapan dalam berkomunikasi dengan manusia, ketrampilan mengemukakan gagasan, membawa diri, di muka umum, dan lain-lain. Sementara keterampilan konseptual adalah kemampuan mental seorang manajen untuk mengkoordinasikan dan memadu seluruh sumberdaya yang ada di organisasi untuk dikelolah dalam rangka kepentingan organisasi.
Untuk memiliki keterampilan konseptual yang baik, maka seorang manajer perlu menguasai informasi dan data sebagai salah satu sumberdaya organisasi, yang  aktual, komprehensif dan relevan dengan perusahaan atau organisasi yang dikelolahnya. Menurut Raymond,  untuk dapat mengelolah sumberdaya konseptual (data dan informasi) diperlukan kemampuan untuk membaca sistem informasi yang dibangun oleh organisasi itu sendiri.
Sepintas, secara fisik peran dan apa yang dikerjakan manajer manajer  tidak nampak. Oleh karena itu, dipandang sebagai tidak penting, bagi orang yang tidak memahami hakikat organisasi dan administrasi. Dalam kehidupan organisasi dan administrasi, maka yang perjuang dan bekerja untuk mencapai  tujuan adalah pekerja tingkat rendah, atau buruh dan karyawan yang disewa. Dalam pertempuran, misalnya, maka yang berjuang memanggul senjata adalah para prajurit, bukan para jendral sebagai manajer dalam organisasi militer. Tetapi ketika hasil pertempuran atau pekerjaan selesai dan  diumumkan maka itu adalah hasil karya dari  manajer.[4]
Oleh karena itu, pertanyaan yang relevan utnuk menjelaskan fenomena tersebut adalah, apa yang menjadi pekerjaan manajer? Bagaimana mereka bekerja?
Stoner and Freeman menjelaskan  jawaban dari pertanyaan tersebut sebagai berikut:
v Manajer bekerja dengan dan melalui orang lain;
v Manajer adalah orang yang bertanggung jawab dan bertanggung gugat;
v Manajer adalah figur yang menyeimbangkan tujuan-tujuan yang bertolak-belakang, dan menentukan prioritas;
v Manajer adalah seorang pemikir yang setiap saat berpikir secara analitik dan konseptual;
v Manajer adalah penengah dalam suatu organisasi yang terdiri atas banyak orang;
v Manajer adalah seorang politisi sehingga ia perlu membangun relasi dengan pihak internal organisasi dalam rangka mencapai tujuan organisasi;
v Manajer adalah seorang diplomat yang bertindak sebagai wakil resmi dari organisasi;
v Manajer adalah lambang dari organisasi.oleh karena itu, ia membawa citra dan inspirasi bagi organisasi yang ia kelolah.
v Manajer adalah figur yang mengambil keputusan pada situasi yang sulit.[5] Oleh karena itu, seorang manajer perlu mengetahui berbagai model dan teknik pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.



[1] Herbert A. Simor, Administrative Behavior, 4th  edition, (New York, Free Press, 1997), p. ix
[2] James A.F. Stoner and R. Edward Freeman, Manajemen, (Jakarta, Intermedia, 1992), p.  24.
[3] Ibid.,  p. 22.
[4] Simon, op. cit., pp.  1-2
[5] Stoner and Freeman, op. cit., pp.   11-13

No comments:

Post a Comment