DIMENSI
ETIKA PROSES PENGARUH KEPEMIMPINAN
Tulisan ini
menjelaskan tentang kepemimpinan Transaksional dan Transformasional dalam
proses mempengaruhi. Hal ini sajikan dalam tabel berikut ini:
Pada bagian
ini kita membahas dua hal yang berbeda. Pertama adalah tantangan
perilaku altruistik dalam
organisasi, dan kedua adalah kebutuhan akan perilaku altruistik dalam
organisasi. Tantangan perilaku altruistik
dilahirkan oleh pengaruh sosio-historis yang berasal dari Aliran
sosial-Darwin dan aliran psikologi Hedonisme. Disisi lain organisasi yang
memerlukan kemajuan, maju secara dinamis menekankan pada hubungan
kerjasama dan menumbuhkan rasa
bermanfaat diantara mereka. Amanah dan tanggung jawab yang diemban oleh
pemimpin untuk memajukan
organisasinya menjadi penyebab tumbuhnya
sumber dan kekuatan spiritualnya.
Seperti
diketahui, hal yang paling hakiki bagi kehidupan manusia adalah
spiritualitasnya, meskipun berbeda tiap agama. Pada level kognitif, maka
pengalaman spiritual manusia melahirkan kesadaran akan adanya kekuatan
kebajikan dan keburukan, untuk itu tujuan hidup manusia adalah untuk menegakkan
kebajikan dan memerangi kemungkaran. Dan dalam tataran afektif, maka pengalaman
spiritual terwujud dalam bentuk kebaikan sebagai hasil dari kepercayaan yang
utuh. Dan dalam tataran manifestasi perilaku, maka pengalaman spiritual
terwujud dalam bentuk perilaku individu manusia yang merupakan hasil dari
pilihan diametral atas dua hal yakni:
memilih keuntungan pribadi dengan mengorbankan orang lain atau memberikan keuntungan umum dengan
mengorbankan diri sendiri.
Untuk
mengungkap lebih lanjut tentang hubungan antara spiritualitas dan kepemimpinan
kharismatik, ada komponen yang berbeda dalam kepemimpinan yang mengandung unsur
spiritualitas. Kepemimpinan spiritual
muncul dalam kepemimpinan untuk merubah status quo pada prestasi yang lebih baik dengan cara transformasi-diri, baik oleh pemimpin
maupun oleh pengikutnya. Dalam tataran kognitif, maka spiritualitas berwujud
kesadaran yang mendalam tentang nilai-nilai abadi perusahaan dalam visi
pemimpinnya, dalam tataran afektif terlihat pada ikatan emosional pada
kepercayaan, nilai dan visi tersebut.
Dan pada tataran perilaku, ia terpancar melalui kebajikan hidup pemimpin,
dengan mengutamakan kepentingan orang lain dari pada kepentingan individunya.
No comments:
Post a Comment