Sunday, March 17, 2013

Model Pengaruh Kepemimpinan



DIMENSI ETIKA PROSES PENGARUH KEPEMIMPINAN
Tulisan ini menjelaskan tentang  kepemimpinan  Transaksional dan Transformasional dalam proses mempengaruhi. Hal ini sajikan dalam tabel berikut ini:
 
Pada bagian ini kita membahas dua hal yang berbeda. Pertama adalah  tantangan  perilaku altruistik dalam  organisasi, dan kedua adalah kebutuhan akan perilaku altruistik dalam organisasi. Tantangan perilaku altruistik  dilahirkan oleh pengaruh sosio-historis yang berasal dari Aliran sosial-Darwin dan aliran psikologi Hedonisme. Disisi lain organisasi yang memerlukan kemajuan, maju secara dinamis menekankan pada hubungan kerjasama  dan menumbuhkan rasa bermanfaat diantara mereka. Amanah dan tanggung jawab yang diemban oleh pemimpin  untuk memajukan organisasinya  menjadi penyebab tumbuhnya sumber dan kekuatan spiritualnya.
Seperti diketahui, hal yang paling hakiki bagi kehidupan manusia adalah spiritualitasnya, meskipun berbeda tiap agama. Pada level kognitif, maka pengalaman spiritual manusia melahirkan kesadaran akan adanya kekuatan kebajikan dan keburukan, untuk itu tujuan hidup manusia adalah untuk menegakkan kebajikan dan memerangi kemungkaran. Dan dalam tataran afektif, maka pengalaman spiritual terwujud dalam bentuk kebaikan sebagai hasil dari kepercayaan yang utuh. Dan dalam tataran manifestasi perilaku, maka pengalaman spiritual terwujud dalam bentuk perilaku individu manusia yang merupakan hasil dari pilihan diametral atas dua  hal yakni: memilih keuntungan pribadi dengan mengorbankan orang lain  atau memberikan keuntungan umum dengan mengorbankan diri sendiri.
            Untuk mengungkap lebih lanjut tentang hubungan antara spiritualitas dan kepemimpinan kharismatik, ada komponen yang berbeda dalam kepemimpinan yang mengandung unsur spiritualitas. Kepemimpinan spiritual  muncul dalam kepemimpinan untuk merubah status quo  pada prestasi yang lebih baik dengan  cara transformasi-diri, baik oleh pemimpin maupun oleh pengikutnya. Dalam tataran kognitif, maka spiritualitas berwujud kesadaran yang mendalam tentang nilai-nilai abadi perusahaan dalam visi pemimpinnya, dalam tataran afektif terlihat pada ikatan emosional pada kepercayaan, nilai  dan visi tersebut. Dan pada tataran perilaku, ia terpancar melalui kebajikan hidup pemimpin, dengan mengutamakan kepentingan orang lain dari pada kepentingan individunya.

No comments:

Post a Comment