Decision Making And Administrative Organization
Pembahasan perilaku administrasi (administative
behaviour), menekankan pada aspek hubungan antara proses pengambilan keputusan
(decision making process) dengan
struktur organisasi. Hal ini didasarkan atas asumsi bahwa proses pengambilan
keputusan merupakan unsur yang utama
untuk memahami apa itu organisasi. Oleh karena itu, proses pengambilan
keputusan adalah jantungnya organisasi (heart
of organization).
Wacana ini dipandang perlu bagi tiga kelompok, yakni:
para praktisi di bidang organisasi atau biasa disebut organisastoris, para
mahasiswa yang mempelajari teori organisasi, dan para ilmuwan yang rajin
mengkaji dan meneliti tentang organisasi. Pengetahuan ini digunakan sebagai
bahan mendesain organisasi dan untuk mengamati kehidupan organisasi.
Adminstrasi diterjemahkan sebagai seni untuk
memperoleh/menyelesaikan sesuatu atau terkenal dengan istilah bahasa Inggris “the art of getting things done”. Untuk
merealisasi hal tersebut, maka diperlukan wahana organisasi sebagai tempat yang
didalmnya terdapat orang-orang yang berkumpul bersama untuk melakukan sesuatu
dalam rangka mencapai tujuannya. Karena banyak orang tersebut maka setiap
perbuatan dalam organisasi mesti melalui mekanisme pengambilan keputusan. Tentu
berbeda dengan kehidupan pribadi, dimana keputusan adalah proses pilihan
individual. Didalam organisasi pembuatan keputusan memakan waktu yang mungkin
berlangsung lama dan proses tertentu yang panjang. Hal ini karena dalam
organisasi ada aturan dan hirarki dari tingkat tinggi ke tingkat yang rendah
dengan wewenang dan tugas yang berbeda-beda tetapi saling melengkapi.
Hal yang kontras sebagai fakta terjadi bahwa
tercapainya tujuan suatu organisasi, sangat terletak pada peran dan pekerjaan
karyawan yang berada pada level bawah organisasi. Misalnya: suatu pertempuran
dapat di tentukan menang atau kalah oleh para prajurit yang bertempur di medan
perang. Suatu mobil yang mewah dapat diproduksi atas jasa para masinis yang
bekerja di pabrik. Antara para prajurit di medan tempur dengan komandan di
kantor terdapat jarak hirarki yang sangat panjang. Tetapi inilah kenyataan dari
proses administrasi yang berlangsung sekarang. Oleh karena itu, administrasi
organisasi yang efisien dari merupakan persoalan ‘sosial psikologi (social psychology)’.
Dalam studi keorganisasi, maka perhatian utama
ditujuakan pada karyawan (operative
employee), karena kesuksesan suatu struktur sangat tergantung pada kinerja
mereka. Pemahaman tentang fungsi dan struktur organisasi dapat di lakukan
dengan menganalisa cara keputusan dan perilaku karyawan di pengaruhi dalam
suatu organisasi.
Suatu
perilaku adalah suatu pilihan yang dilakukan oleh
karyawan, baik secara sadar maupun tak sadar. Diantara perilaku dan pilihan
terdapat proses memilih (selection)
beberapa tujuan. Hal ini membuat perbedaan makna antara memilih (selection) dan memutuskan (decision) menjadi tipis sehingga sering
digunakan secara bergantian. Hal-hal yang sangat utama dalam mempengaruhi
keputusan dan perilaku karyawan adalah nilai
(value) dan fakta (fact).
Suatu keputusan yang sifatnya mendukung dan
mengarahkan seseorang atau organisasi pada tujuan akhir di sebut dengan
keputusan berdasarkan nilai (value
judgement). Sementara keputusan yang sifatnya untuk mencapai manfaat dari
tujuan itu sendiri (bersifat sementara dan berjangka pendek) di sebut keputusan
berdasarkan fakta (fact judgement).
Terkadang kedua bentuk keputusan tersebut (fact
dan value judgement) hadir secara bersamaan dan mempengaruhi perilaku
individu secara bersamaan.
Beberapa karakteristik yang melekat pada proses
pengambilan keputusan:
v
Purposiveness;
kemanfaatan dari sesuatu; keputusan seseorang dalam organisasi selalu
berhubungan dengan tujuan-tujuan organisasi. Sesuatu yang disebut bermanfaat
adalah yang mendukung pencapaian tujuan organisasi. Dalam hal ini setiap level
manajemen memiliki kewenangan untuk merealisasikan tujuan organisasi sesuai
hirarki organisasi (the hirarki of
decision)
v
Kompromi (compromize); keputusan yang diambil dalam organisasi bukan hal yang
bersifat mutlak. Tetapi merupakan kesepakan yang dicapai dari berbagai
pendapat. Jadi tingkat keakuratannya bersifat relatif (the relative element in decision)
Pengambilan Keputusan dalam Proses Administrasi
Kegiatan administrasi pada intinya adalah kegiatan
kelompok dengan proses tertentu. Agar kegiatan kelompok menjadi mudah maka
diperlukan ‘teknik-teknik tertentu’ yang disebut proses
organisasi. Proses ini berhubungan dengan keputusan. Proses ini mencakup
pembagian tugas dan pembuatan prosedur.
Dalam proses administrasi tersebut, maka organisasi
mengambil sebagian otonomi individu untuk bersama-sama terlibat dalam kegiatan
organisasi secara utuh dan bersama. Organisasi
memberikan hal-hal berikut kepada individu, yakni: fungsi, dan wewenang
dengan batasan tertentu.
Organisasi administratif bercirikan “spesialisasi”,
baik spesialisasi horizontal maupun vertikal. Spesialisasi tersebut berarti
tugas-tugas tertentu diberikan kepada bagian tertentu dalam organisasi. Hal ini
menyaratkan keahlian, koordinasi dan tanggung jawab.
Bentuk-Bentuk Pengaruh Organisasi
Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa struktur
organisasi mempengaruhi perilaku karyawan dan anggotanya. Adapun cara bagaimana
organisasimempengaruhi karyawannya, secara umum ada dua bentuk, yakni:
1.
Menciptakan sikap, kebiasaan dan
kesadaran pada karyawan agar dapat memilih keputusan yang menguntungkan
organisasi.
2.
Memaklumkan (imposing) karyawan pada semua tingkat.
Cara
pertama dapat dilakukan dengan menanamkan kepatuhan (loyalty), perhatian pada pentingnya efisiensi (concern to efficiency), dan secara umum dengan memberikan
pelatihan. Sementara cara kedua dapat dilakukan dengna pendekatan ororitas
(kewenangan) atasan serta nasehat dan pemberitahuan.
Dari penjelasan tersebut di atas
secara implisit kita dapat memahami bahwa dalam kehidupan organisasi selalu
hadir tarik menarik antara kepentingan individuu dengan struktur organisasi.
Pertanyaan adalah mengapa individu-individu/karyawan mau menerima pengaruh
organisasi? Hal ini dapat diketahui dengan memahami hubungan antara motivasi
personal dengan orintasi aktifitas organisasi.
Dalam perpespektif organisasi
bisnis, maka ada tiga macam pengikut di dalamnya yakni: wiraswastawan (enterpreneur), karyawan (employeers), dan pelanggan (customers). Keseimbangan dalam
organisasi sangat ditentukan oleh perilaku yang dipengaruhi oleh sasaran dari
ketiga komponen tersebut. Orintasi pelanggan (customers) sangat erat dengan sasaran organisasi.
Sasaran wiraswastawan (enterpreneurs) lebih erat dengan kelangsungan hidup
organisasi (survival of organization).
Sementara sasaran karyawan lebih erat berhubungan dengan tingkat hargadiri dan
penerimaannya di dalam organisasi.
No comments:
Post a Comment