SEJARAH TEORI
SISTEM
Ide tentang teori sistem umum (general system theory) telah diperkenalkan lebih dahulu sebelum sibernetika, dan rekayasa sistem. Konsep
sistem mempunyai sejarah yang panjang. Beberapa nama filosof dapat menjadi ilustrasi dari lahirnya
aliran ini. Sebagai bagian dari filsafat alam (natural philosophy) maka
jejaknya bisa di temukan sejak dari zaman
Leibniz, Nicholas of Cussa, Vico, Ibnu Khaldun, Karl Max, dan Hegel.
Nicolas of Cusa dengan karyanya De ludo
Globi, dan Hermann Hesse dengan karyanya Glasperlenspiel merupakan orang yang
telah berjasa dalam pengembangan berpikir sistem. Mereka berdua melalui
bukunya, menyatakan perputaran dunia
melambangkan sebuah pola yang cerdas (cleverly
designed), dan merupakan permainan yang abstrak.
Kohler, pada tahun 1924 telah mengemukan teori gestalt
(physical gestalten). Pada tulisannya
yang dipublikasikan pada tahun 1927, ia telah melahirkan postulat teori sistem,
dengan maksud untuk menjelaskan sifat
yang umum dari inorganik dibandingkan dengan organik sistem.
Pada tahun
1925, Lotka telah melahirkan konsep sistem umum. Ia berbeda dengan Kohler
yang melihat sistem sebagai kerangka fisika. Beliau adalah seorang
statistikawan yang tertarik dengan
permasalahan populasi manusia dibandingkan dengan permasalahan biologi
manusia sebagai suatu organisme. Lotka memandang masyarakat sebagai sistem dan
individu sebagai sel.
Meskipun dalam biologi dan psikologi sudah sejak lama
mengenal konsep sistem umum, namun pendekatan sistem baru terasa perlu pada saat sekarang. Hal tersebut karena,
rencana mekanistik dari ‘pelatihan sebab musabab isolabl’ dan perlakuan
meristik (meristic treatment), telah menunjukkan ketidak efisienan alam menyelesaiakan permasalahan teoretik terutama dalam ilmu
pengetahuan biososial (biosocial science), dan terhadap permasalahan praktis yang
dilahirkan oeh teknologi modern. Kelayakan penggunaan pendekaan sistem merupakan hasil dari perkembangan terbaru di bidang teori, epistemologi, matematika, dan lain-lain.
Generalisasi menjadi hal yang populer. Dalam banyak
kasus di bidang biologi, perilaku dan sosiologi, penggunaan rumus dan model
matematik banyak dijumpai. Hal ini
bukannya mengkaitkan penyatuan fisika dan kimia, tetapi hal ini menjelaskan nilai penting fisika
sebagai tokoh dari ilmu eksakta (paragon
of exact science).
Organisasi Masyarakat
untuk Peneliti Sistem umum ( Sociaty
for general system research) dibentuk pada tahun 1954, yang secara umum
bertujuan untuk mengembangkan teori
sistem sebagai ilmu yang modern yang digunakan secara luas dan tidak bersifat
tradisional lagi. Fungsi utama dari dibentuknya organisasi ini adalah sebagai
berikut:
1.
Menyelidiki
isomorfi yang terdapat pada
berbagai konsep, hukum dan prinsip-prinsip berbagai bidang ilmu pengetahuan dan membantu
kiat penerapanya dilapangan, dari
suatu bidang ke bidang lainnya;
2.
Mendorong perkembangan
model teori yang tepat di terapkan dilapangan, yang masih terasa kurang;
3.
Mengurangi
usaha duplikasi teori pada berbagai
bidang;
4.
mempromosikan
penyatuan ilmu pengetahuan dengan cara membangun komunikasi yang baik dan
lancar diantara spesialis.
Sementara ditempat yang lain, terjadi perkembangan
yang baru, yakni; penemuan sibernetika oleh
Norbert Wainers pada tahun 1948. Konsep sibernetika tersebut dikembangkan
dari teknologi komputer, teori informasi, dan mesin pengatur (self-regulating machines). Penemuan teori informasi oleh Shanon dan
Weaver pada tahun 1949, dan penemuan
teori permainan (game theory) pada tahun 1947 oleh Von Neuman dan Morgenster.
Ketiga paket penemuan tersebut merupakan hal yang secara kebetulan dan
memberikan sumbangan yang sangat besar bagi teori sistem umum (general system theory). Meskipun
sumbangan dari sibernetika begitu besar, namun ia bukanlah identik dengan teori
sistem umum (general system theory).
Ia hanya merupakan salah satu bagian dari sekian banyak teori yang menunjukkan
bukti tentang teori sistem umum (general
system theory).
No comments:
Post a Comment