Wednesday, March 20, 2013

kuliah teori sistem 4



General system theory dan kesatuan ilmu pengetahuan.
Penyelesaian akhir dari setiap gejala alam  cenderung ditafsirkan sebagai gejala alam. Hal ini menunjukkan arah pereduksian semua ilmu pengetahuan  menjadi ilmu fisika. Dengan demikian maka penyatuan ilmu pengetahuan menjadi hal yang masuk akal. Penyatuan konsepsi kehidupan, didasarkan kepada harapan untuk mengurangi tingkatan dan memperkecil berbagai realitas  menjadi realitas fisika semata, tetapi masih dalam bayang-bayang kaidah/hukum pengetahuan masing masing yang berbeda. Pandangan seperti ini dikenal dengan pandangan ‘Reduksionisme’. Lawannya adalah  perspektifisme. Mereka tidak mengakui adanya menyatuan berbagai disiplin ilmu hingga pada melihat fenoimena di alam ini sebagai gejala fisika semata.  Mereka menggambarakan level fisika, sosial, biologi dan psikologi laksana sebuah es krim, dengan lapisan, coklat, strawberry dan vanilla. Kita tidak dapat  menghilangkan coklat didalam lapisan vanilla.
Teori sistem umum (general system theory) dalam Pendidikan: hasil dari ilmuwan generalis.
Beberapa tahun yang lalu, suatu makalah yang berjudul: ‘the education of scientific generalis’, diterbitkan oleh kelompok ilmuwan seperti Bode (ahli rekayasa), Mosteller (ahli sosiologi), Tukeuy (ahli matematika) dan Winsor (ahli biologi), dimana mereka menekankan ‘perlunya pendekatan yang  lebih sederhana dan menyatu untuk memecahkan masalah ilmu pengetahuan’.
Dengan perkembangan tersebut, maka  pendidikan tradisional dibidang fisika, biologi, dan psikologi serta ilmu pengetahuan yang masih selalu terpisah, kembali di gugat. Dalam hal ini, teori sistem umum (general system theory) merupakan suatu kemajuan yang penting terhadap pendidikan integral dan  sintetis interdisiplin.
Ilmu Pengetahuan dan masyarakat
Ketika kita berbicara tentang pendidikan,  komunikasi dan penyatuan berbagai fakta, maka kita tidak semata-mata membicarakan tentang nilai-nilai ilmu pengetahuan. Tetapi kita juga membincangkan nilai-etika, yang penting artinya  bagi kepribadian manusia. Apakah manfaatnya dari pembicaran kita tentang berbagai disiplin ilmu pengetahuan?  Hal in menggiring kita pada permasalahan utama dari setiap ilmu pengetahuan umumnya, dan ilmu sosial serta perilaku khususnya.
Penguasaan kita tentang hukum fisika, biologi begitu hebatnya, hingga telah melahirkan berbagai temuan obat-batan, produk pangan dan bibit unggul, bahkan manusia telah dapat mengontrol kehidupan benda-benda yang ada di alam. Tetapi ada satu yang masih langka, yakni hukum ilmu  masyarakat (human society) dalam bentuk teknologi  kemanusiaan (sociological technology). Oleh karena itu, prestasi yang gemilang dibidang ilmu fisika lebih banyak mendatangkan bencana bagi ummat manusia; seperti kelaparan  disebagaian besar belahan bumi, sementara dibelahan bumi yang lain yang terjadi adalah  penghacuran hasil panen, terjadi perang dahsyat, dan  diskriminasi, serta penghancuran kehidupan manusia.
Aturan Pokok: Manusia adalah individu
Kita dapat membayangkan   ilmu pengatahuan dan hukum-hukumnya yang memahami masyarakatnya dan dapat diterapkan dalam berbagai kehidupan masyarakat.  Pengetahuan seperti tersebut bukan hanya mengajarkan kita bagaimana perilaku manusia  dan masyarakat dalm berhubungan dengan organisasi tetapi  juga memahami keunikan manusia itu sendiri. Hal yang paling penting adalh bahwa manusia bukan semata-mata political animal, tetapi diatas segalanya adalah ‘individu’. Nilai kemanusiaan yang tinggi bukan ditentukan oleh  kelengkapan biologisnya, kelengkapan fingsi biologisnya dan kelompok dimana ia berada, tetapi ditentukan oleh  ‘jiwa kepribadiannya (individual mind)’. Masyarakat bukanlah kumpulan binatang, tetapi kumpulan individu dengan karakteristik yang khas.

No comments:

Post a Comment