GENERAL SYSTEM THEORY
Ilmu pengetahuan modern ditandai oleh peningkatan spesialisasi,
keperluan atas data yang maksimal, kompleksitas teknik, dan struktur teori pada
tiap disiplinnya. Oleh karena itu, ilmu pengetahuan menjadi terbelah atas
beberapa bagian kecil.
Konsekwensinya, ahli ilmu fisika,
ahli ilmu biologi, ahli ilmu psikologi, dan ahli ilmu sosial, hanya menguasai
bidangnya masing-masing, dan sulit untuk menguasai bidang disiplin lainnya.
Ada juga aspek penting lainnya dari ilmu pengetahuan
modern. Hingga kini, ilmu pengetahuan eksakta, bahan dasar dari hukum alam, hampir mirip dengan ilmu fisika. beberapa
upaya untuk menyatakan hukum eksakta kedalam lapangan ilmu non-fisika telah
memperoleh banyak pengakuan. Bagaimanapun, kemajuan ilmu biologi, ilmu
perilaku, dan ilmu pengetahuan sosial telah memperluas cakrawala kita tentang
dimungkinkannya penerapan hukum-hukum ilmu
alam di segala bidang.
Beberapa trend tentang
generalisasi teori, telah terjadi pada berbagai bidang ilmu pengetahuan dengan berbagai cara. Sebagai contoh, penjabaran teori ‘dinamika populasi biologi’ perjuangan untuk hidup, dan penyeimbangan
makhluk hidup, telah dikembangkan pertama kali oleh Lotka dan Voltera.
Contoh yang lain adalah kehidupan organisme, pada hakikatnya adalah
sistem terbuka, yakni suatu sistem yang saling berkaitan dengan lingkungannya.
Ilmu fisika dan kimia fisika awalnya adalah sistem tertutup, dan pada beberapa
tahun terakhir, telah berberkembang kearah sistem terbuka, proses yang
berubah-ubah (irreversible) dan
menjelaskan ketidak seimbangan (disequalibrium).
Secara sederhana, gejala pertumbuhan
hewan merupakan gejala biologi,
dan bukan gejala fisika. Tapi secara umum ia juga melibatkan disiplin gisika.
Disini telah mulai terlihat penggunaan dari generalisasi sistem.
Disini kita mulai memahami sebuah disiplin baru yang
bernama teori sistem umum (general system
theory). Pokok bahasannya adalah pembentukan ‘sistem’ secara umum.
Pertanyaan yang pantas adalah, bagaimana penerapan prinsip dari masing
masing bidang dan bagaimana membedakan sistem yang ada dalam fisika, kimia,
biologi dan sosial. Dan kita menemukan bahwa
bentuk, prinsip, dan hukum yang diterapkan didalam menyamaratakan sistem
adalah terlepas dari bentuk utama, dasar
dan kekuatannya.
Akibat dari munculnya
sifat sistem umum ini adalah
munculnya kesamaan sistem dalam
berbagai disiplin.
Pada kenyataanya, beberapa konsep, model dan hukum
yang mirip telah sering muncul dalam berbagai bidang kehidupan, yang berdiri
sendiri dan atas fakta yang berbeda sama sekali. Telah banyak contoh yang menjelaskan beberapa prinsip yang mirip
diketemukan pada beberapa waktu yang berlainan sebab, penemu pada suatu bidang
tidak menyadari bahwa struktur teori yang sama telah dikembangkan pada disiplin
yang lainnya. Dalam hal ini teori sistem umum (general system theory) akan
menghindarkan kita dari duplikasi kerja
tersebut.
Tujuan teori sistem umum (general
system theory)
Teori sistem umum (general
system theory) adalah suatu ilmu pengetahuan umum yang menyeluruh yang hingga kini masih dianggap kabur, tidak
jelas, dan konsep semi-metafisik. Dalam
menjebarkan bentuk, ia menyerupai disiplin logika matematika, yang dapat
diterapkan keseluruh bidang ilmu pengetahuan.
Adapun tujuan utama dari teori sistem umum (general system theory) adalah sebagai
berikut:
1.
Menjawab kecenderungan
penyatuan berbagai disiplin ilmu pengetahuan seperti ilmu alam dan ilmu sosial.
2.
Penyatuan tersebut berpusat pada suatu teori umum tentang sistem.
3.
Teori tersebut kemungkinan merupakan suatu hal yang
penting untuk merumuskan teori yang
tepat dibidang ilmu pengetahuan yang bersifat non-fisik.
4.
Perkembangan menyatukan prinsip. berjalan secara
vertikal ke segenap ilmu pengetahuan, ini akan akan mendekatkan kita kepada
tujuan kesatuan ilmu pengetahuan.
5.
Ini dapat mengarahkan kita pada penyatuan kebutuhan
ilmu pengatahuan di bidang pendidikan.
Sistem tertutup dan
terbuka: keterbatasan ilmu Fisika tradisonal.
Awalnya ilmu fisika
merupakan ilmu pengetahuan yang tertutup, yakni suatu sistem yang terpisah dari lingkungannya. Sehingga
kimia-fisika yang menjelaskan tentang reaksi, dan penyeimbangan kimia, terjadi dalam suatu wadah yang tertutup.
Termodinamika di pahami sebagai suatu yang
terjadi dalam sistem yang tertutup. Prinsip kedua dari Termodinamika
menyatakan bahwa dalam sistem yang tertutup, jumlah tertentu, yang
dinamakan entropi, harus bertambah lebih banyak, dan akhirnya akan berhenti
setelah tiba pada level yang
seimbang/ekuilibrium. Hal tersebut dapat pula berarti bahwa entropi, dalam
sistem yang tertutup cenderung untuk terbagi-bagi. Dan ini berarti
kecenderungan untuk tidak teratur atau disorder.
Dengan demikian, sistem merupakan hal yang tidak tertutup. Setiap organisme yang hidup,
pada dasarnya merupakan suatu sistem terbuka. Ia akan mempertahankan hidupnya
sendiri sepanjang hayatnya. Ini merupakan gejala kehidupan yang sangat penting
yang dinamkan metabolisme atau proses kimiawi didalam kehidupan sel. Hal ini
menandai era baru bagi ilmu fisika yang sebelumnya merupakan suatu sistem yang tertutup.
Entropi dan Informasi
Perkembangan lainnya yang berhubungan erat dengan teori sistem adalah teori komunikasi modern. Hal yang umum di
dalam teori komunikasi adalah informasi. Dalam banyak hal arus informasi
berhubungan dengan arus energi, contohnya: jika arus cahaya yang dipancarkan
oleh suatu benda mencapai mata atau sel foto elektrik, maka akan
mendatangkan beberapa reaksi dari organisme
atau mesin tersebut, dan dengan demikian membawa informasi. Tapi, ada pula
contoh lain yang menjelaskan bahwa arus informasi bertentangan dengan arus
energi.
ok
ReplyDelete