Wednesday, March 27, 2013

Pendidikan Islam 11



Signifikansi Pendidikan Agama Luar Sekolah

Belakangan ini terdapat perkembangan yang cukup menarik yakni adanya antusiasme masyarakat yang cukup besar untuk memasuki lembaga pendidikan di luar sistem sekolah, seperti kursus-kursus. Pilihat tersebut didasarkan atas pertimbangan bahwa lembaga pendidikan itu lebih banyak memberikan bekal keterampilan sehingga outputnya lebih cepat memasuki dunia kerja. Hal ini berbeda dengan pendidikan formal yang dinilai terlalu teoritis dari segia muatan pendidikan yang diberikan, selain cukup lama dari segi waktu yang harus ditempuh.
Perkembangan yang sama juga dapat dijumpai pada pendidikan agama luar sekolah, seperti maraknya Taman Pendidikan Alquran (TPA) yang muncul dan berkembang di perkotaan sebagai alternatif dari sistem langgaran atau sarungan yang konvensional, baik dari segi metodologis maupun penyediaan sarana belajar mengajar. Selain itu munculmnya lembaga-lembaga pendidikan yang menawarkan berbagai macam paket studi agama yang cukup mengundang minat.
Sebagai suatu proses sosial dan kultural, perkembangan ini menarik diamati apalagi kemunculannya lebih banyak berada dalam lingkaran elit masyarakat kota. Dalam masyarakat kota agama dengan segala artikulasinya telah menjadi mode. Gejala macam ini oleh banyak pengamat disebut sebagai perubahan kultural yang ditandai dengan diterimanya sejumlah simbol agama dan berkembangnya popularitas spiritualisme.
Fenomena di atas tampaknya perlu menjadi bahan perenungan untuk mencarai format agama serta lembaga pendidikannya yang dibutuhkan oleh masyarakat. Apakah dalam bentuk agama yang bercorak ritualistik simbolik atau dalam bentuk yang lebih substantif yang masuk dalam kawasan agama yang lebih menonjolkan dimensi spiritual, etikda dalam pengertian luas.
Dalam prakteknya seringkali dijumpai lembaga-lembaga pendidikan agama yang didirkan tidak didasarkan atas kebutuhan masyarakat tetapi hanya didasarkan pada pertimbangan mode atau hanya mengejar kesemarakan ritual yang cenderung simbolistis.
Agama merupakan kebutuhan yang amat mendasar karena dalam diri manusia terdapat keinsyafan beragama yang menurut Max Scheler sebagai kemampuan yang otonom atau gharizah fitriyyah dalam pandangan Islam.
Masyarakat modern tak pelak lagi telah menjadikan kehidupan manusia secara teknologis memperoleh banyak kemudahan. Tapi masyarakat modern juga menjumpai banyak paradoks. Belakangan mereka dihadapkan pada ketidakseimbangan ekologis yang mengancam kehidupan manusia.
Pada akhirnya, agama dipandang sebagai alternatif paradigma yang dapat memberikan solusi secara mendasar terhadap persoalan kemanusiaan yang sedang dihadapi oleh masyarakat modern. Perkembangan inilah yang oleh John Naisbitt dalam Megatrend 2000 disebut sebagai kebangkitan agama-agama dunia. Dalam pengertian suatu wacana keagamaan yang dapat memberikan pengayaan spiritual (supreme morality). Dalam corak keberagamaan semacam ini orang tidak lagi bicara dalam kerangka having a religion yang bersifat statis dan menonjolkan identitas tapi suatu keberagaman yang lebih menampilkan dimensi spiritual yang dapat memberikan landasan dan kekuatan etik-spiritual masyarakat.
Bertolak dari pengertian pendidikan agama dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan sosial dan kultural masyarakat secara makro, persoalan yang dihadapi oleh pendidikan agama adalah bagaimana pendidikan agama mampu menghadirkan suatu kontruksi wacana keagamaan yang kontekstual dengan perubahan masyarakat. Selanjutnya, bagaimana konstruksi wacana keagamaan tersebut mampu ditransformasikan secara sistematik dalam masyarakat.
Ada tiga hal yang menyangkut orientasi pendidikan agama luar sekolah, yaitu pertama, tercapainya internalisasi nilai-nilai dan norma-norma keislaman yang fungsional secara moral untuk mengembangkan keseluruhan sistem sosial budaya.
Kedua, integrasi pendidikan agama dengan keseluruhan proses maupun institusi dengan pendidikan lain.
Ketiga, pembentukan wawasan ijtihadiyah (interpretasi) agar mampu menjawab tuntutan hari depan dan transformasi sosial budaya yang terus berlangsung.
Uraian di atas menunjukkan bahwa jika ditunjang oleh visi yang jelas dan didukung oleh manajemen yang profesional maka pendidikan agama luar sekolah merupakan lapangan yang mempunyai prospek yang menjanjikan.

No comments:

Post a Comment