Monday, April 15, 2013

Manajemen Berbasis Sekolah 2



Strategi implementasi Manajemen - Berbasis Sekolah  (MBS) .
Ada dua hal penting yang perlu diperhatikan dalam penyelenggaraan  Manajemen - Berbasis Sekolah  (MBS) yakni sistem/struktur organisasi dan gaya manajemen. Pertama, bahwa sistem dan struktur organisasi sekolah  adalah bersifat otonom. Otonomi yang dimiliki oleh sekolah tersebut bersifat unik, karena ia khusus mengurusi urusan pengajaran, yang mesti berkoordinasi bahkan punya ketergantungan dengan pihak-pihak ekstern seperti pemerintah daerah maupun nasional (state and local government), organisasi lokal terutama pengusaha dan orang tua murid sebagai stake holders. Hal yang penting diperhatikan sehubungan dengan sifat, struktur dan sistemnya yang  otonom, adalah  hubungan sekolah dengan sekolah lainnya di tempat yang sama, hubungan sekolah dengan masyarakat setempat, dengan pemerintah daerah, dengan pemerintah pusat dan dengan lembaga lain yang ada di daerah tempat sekolah berada.
Kedua, bahwa konsep ini merupakan perobahan dari gaya manajemen yang  tidak berpusat pada sekolah (non-school based) menjadi berpusat di sekolah (school centered). Secara dialektikal, hal ini merupakan anti-thesa dari model manajemen yang sentralistik. Model ini menekankan pembebasan dari kekakuan serta kungkungan birokratis yang  selalu menghalangi profesionalisme dan inovasi serta kreatifitas tenaga kependidikan. Oleh karena itu, dalam implementasinya memerlukan kepiawaian di bidang manajemen (Change Management) oleh para penyelenggara  pendidikan, mulai dari pusat, daerah, hingga di sekolah. Hal yang penting diperhatikan sehubungan dengan perubahan gaya manajemen yang terpusat di sekolah (school centered) adalah kemampuan menajerial dan leadership pimpinan sekolah, kemampuan,inisiatif, dan daya kreatifitas dan kerjasama pada staff, tingkat partisipasi masyarakat terutama dalam pengambilan keputusan dan pengamanan hasil-hasilnya, kesediaan politik (political will) pemerintah  daerah di wilayah mana sekolah berada (local government) untuk mengimplementasikan model School-Based Management (SBM).
Oleh karena itu, maka implementasi dari manajemen berbasis sekolah, memerlukan strategi yang tepat. Beberapa strategi implementasi dari Manajemen - Berbasis Sekolah  (MBS) yakni sebagai berikut:
1.      Manajemen - Berbasis Sekolah  (MBS) mesti mendapat dukungan dari staff yang ada di sekolah termasuk dewan guru.
2.      Manajemen - Berbasis Sekolah  (MBS) lebih berhasil jika diimplementasikan secara bertahap, dari lima tahun atau lebih.
3.      Staf di daerah seperti kecamatan atau desa dan staff sekolah mesti mendapatkan pelatihan khusus di bidang organisasi dan administrasi, disamping harus belajar menyesuaikan diri dengan berbagai perobahan peran baru dan alur-alur komunikasi yang baru.
4.      Tersedianya anggaran yang cukup, termasuk untuk kegiatan pelatihan pertemuan atau rapat secara berkala.
5.      Kantor Dinas Pendidikan mesti mentransfer kewenangan kepada kepala sekolah untuk pada gilirannya Kepala sekolah mesti berbagi kewenangan dengan para guru dan orang tua murid.[1]
6.      Pada saat memulai implementasi Manajemen - Berbasis Sekolah  (MBS), maka perlu di sepakati  hal-hal spesifik, seperti: menyetujuai siapa yang akan terlibat, jumlah dan ukuran kelompok, dan bagaimana cara mencapai suatu kesepakatan.
7.      Memulai dari hal-hal yang kecil secara perlahan-lahan.
8.      Perlu memperjelas prosedur, peran, dan harapan tentang hasil yang akan di capai.
9.      Memberikan kesempatan kepada setiap orang untuk turut terlibat.
10.  Membangun dukungan dan rasa saling percaya.
11.  Membangun infrastruktur yang mendukung mengambilan keputusan yang tepat.
12.  Menetapkan suatu rencana pembangunan yang jelas untuk di capai.[2]


[1] Nomor 1 – 5, dikutip dari: Office Of Research Education, op.cit.
[2] Nomor 6-12, dikutip dari: Audrey J. Noble, op. cit.

No comments:

Post a Comment